Rabu, 07 Oktober 2009

ANJING LIAR DIMUSNAHKAN


Rupanya, wabah rabies yang hingga saat ini mewabah di Tabanan membuat Jembrana cemas. Tindakan tegas dengan melakukan eliminasi (pemusnahan,red) terhadap anjing-anjing liar tak bertuan akhirnya ditempuh. Ratusan anjing liar yang berkeliaran di gang-gang sempit dan pusat-pusat keramaian berhasil dimusnahkan.

Kecamatan Pekutatan mendapatkan giliran pertama kegiatan eliminasi anjing-anjing liar lantaran merupakan daerah tersebut berbatasan langsung dengan Kabupaten Tabanan yang hingga kini masih terjangkit wabah rabies. Di kecamatan ujung timur Jembrana ini, pemusnahan anjing-anjing liar diawali dengan menyasar sejumlah anjing liar yang sering berkeliaran di sekitar Kantor Camat Pekutatan. Dengan mengerahkan enam tukang tulup, belasan anjing liar berhasil dilumpuhkan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Pasalnya, ketika seekor anjing terkena “peluru” sumpit dalam tersebut, dalam hitungan menit anjing tersebut sudah kehilangan nyawanya lantaran racun Strichnine yang disuntikkan oleh “peluru” sumpit tersebut ke dalam tubuh anjing. “Racun ini langsung menyerang jantung, sehingga dalam hitungan menit anjing itu tewas,” ujar salah seorang petugas. Menurutnya, ketika terkena tembakan, anjing tersebut memang masih bisa lari namun semakin aktif anjing tersebut, semakin cepat ajal menjemputnya. “Saat kena memang masih bisa lari, lalu dia akan menderita tremor habis itu akan langsung tumbang,” tandasnya. Setelah berhasil memusnahkan belasan anjing di sekitar Kantor Camat Pekutatan, tim bergerak menuju Pasar Pekutatan. Saat tim tiba, pasar terbesar di Kecamatan Pekutatan sontak berubah. Seluruh penghuni pasar menyambut gembira eliminasi anjing liar tersebut dengan menunjukkan anjing-anjing liar yang biasanya nongkrong di pasar tersebut. Puluhan anjing liar berhasil dimusnahkan yang bangkainya diangkut oleh mobil pengangkut sampah untuk ditanam di Tempat Penampungan Akhir (TPA) sampah di Banjar Peh, Kaliakah, Negara. Tidak itu saja, penduduk di seputar pasarpun ikut membantu dengan menunjukkan lokasi berkeliarannya anjing-anjing liar. Pada sebuah gang sempit di Banjar Pasar, Pekutatan, tim kembali berhasil memusnahkan belasan anjing-anjing liar tak bertuan. Setelah memusnahkan anjing-anjing liar di Pasar Pekutatan, tim bergerak menuju Desa Pengeragoan. Desa paling timur Jembrana ini dianggap rawan rabies lantaran berbatasan langsung dengan Kabupaten Tabanan. Di lapangan Desa Pengeragoan yang berbatasan langsung dengan pantai, tim kembali memburu anjing-anjing liar tanpa pemilik. Perburuan yang hingga menyusuri pantai ini menghasilkan belasan ekor anjing tak bertuan. Kendati telah berhasil memusnahkan puluhan ekor anjing liar, ternyata tidak membuat tim puas. Perburuan kembali dilanjutkan dengan menyusuri Banjar Dauh Tukad, Pengeragoan. Di tempat tersebut, sejumlah penduduk sudah menunggu dan meminta agar anjing-anjing liar di wilayahnya itu dimusnahkan. Permintaan warga itu, langsung ditanggapi tim dengan menurunkan enam tukang sumpit. Hasilnya, belasan ekor anjing liar berhasil dimusnahkan. Di banjar ini, selain melakukan eliminasi, tim juga melakukan vaksinasi massal terhadap puluhan anjing milik warga di banjar tersebut.

Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan (PKL), I GN Sandjaja di sela-sela acara eliminasi anjing liar ini mengatakan Pemkab Jembrana berupaya untuk mengantisipasi sedini mungkin wabah penyakit rabies yang telah terjadi di Tabanan, Denpasar dan Badung. “Salah satunya dengan melakukan eliminasi terhadap anjing-anjing liar tanpa pemilik di seluruh Jembrana,” katanya. Sandjaja menambahkan pihaknya akan mengirimkan sampel anjing ke Balai Besar Veteriner (BB-Vet) Denpasar untuk memastikan apakah Jembrana bebas rabies atau tidak. “Nanti kita ambil sampel kepala anjing dari Pengeragoan dan Gilimanuk untuk diambil otaknya,” tandasnya. Terkait dengan kasus gigitan anjing, Sandjaja mengakui ada sejumlah kasus gigitan anjing namun tidak menunjukkan tanda-tanda rabies. “Setelah kami observasi ternyata kasus gigitan anjing itu tidak menunjukkan gejala-gejala rabies,” katanya. pemkab jembrana

0 Comments:

Posting Komentar