Minggu, 04 Oktober 2009

GERBANG BARAT SIAGA RABIES


Kendati dinyatakan bebas rabies, merebaknya wabah penyakit rabies di Tabanan, membuat Jembrana khawatir. Sebagai tetangga terdekat Tabanan, Jembrana rupanya tidak mau ambil resiko dengan penyakit mematikan tersebut. Berbagai upaya antisipasi telah dilakukan, mulai dari pembentukan Tim Koordinasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Rabies (Tikor) maupun melakukan vaksinasi massal terhadap sejumlah anjing-anjing milik warga secara gratis.

Senin (28/9), puluhan ekor anjing di Lingkungan Kebon, Baler Bale Agung, Negara mendapat vaksinasi rabies gratis. Kasi Kesehatan Hewan Dinas Perkutut, I Nyoman Sueastika mengatakan vaksinasi ini bertujuan meningkatkan kekebalan tubuh hewan penular rabies (HPR). “Dalam setahun, akan kita lakukan vaksinasi sebanyak dua tahap,” katanya. Pasalnya, pada vaksinasi pertama belum membuat HPR kebal terhadap penyakit mematikan yang ditemukan pada 23 tahun silam ini. “Tiga bulan kemudian kita suntik lagi. Setelah itu, HPR tersebut baru dinyatakan kebal rabies selama setahun ke depan,” terangnya. Menurut Sueastika, propinsi Bali telah dinyatakan termasuk dari 23 propinsi di Indonesia yang divonis sebagai daerah endemis rabies. “Sejak tahun lalu, Bali dinyatakan daerah endemis rabies,” terangnya. Saat dikonfirmasi di penghujung acara, Kabid Peternakan Dinas Perkutut Jembrana, I Nyoman Swastika mengungkapkan penyakit rabies sangat mematikan yang disebabkan oleh gigitan HPR yang telah terjangkit rabies maupun ada luka yang terkenai liur dari HPR tersebut. “Kalau warga tergigit HPR, pertolongan pertamanya adalah dengan mencuci luka tersebut dengan sabun pada air yang mengalir. Setelah itu langsung bawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan lanjutan,” katanya. Menurut Swastika, selain telah membentuk Tikor, pihaknya telah melakukan serangkaian sosialisasi tentang bahaya penyakit rabies, pendataan jumlah populasi anjing di setiap desa serta melakukan eliminasi terhadap HPR yang dicurigai mengidap rabies. “Kalau ada HPR yang kita curigai mengidap rabies, kita langsung lakukanh eliminasi dengan menyuntikkan cairan Strichnine,” ungkapnya. Suastika juga menghimbau agar warga yang tergigit HPR untuk segera melaporkan ke petugas dari Dinas Perkutut dan segera mengkandangkan HPR yang dicurigai mengidap rabies. “HPR yang menggigit jangan dibunuh dulu tapi dikandangkan untuk kepentingan observasi,” harapnya.

I Nyoman Suadia (60), salah seorang warga Baler Bale Agung, ketika ditemui saat berlangsungnya vaksinasi gratis tersebut mengaku sangat berkepentingan dengan adanya kegiatan vaksinasi gratis ini. “Sebagai seorang penghobi anjing, tentunya saya sangat ingin binatang peliharaan saya terbebas dari penyakit rabies,” ujar kakek pemilik dua ekor Labrador dan seekor Herder ini. Suadia juga mengaku siap anjing kesayangannya itu dimusnahkan jika nantinya memang benar-benar terjangkit virus rabies. “Saya siap memusnahkan anjing saya kalau memang anjing-anjing saya bener terkena virus rabies,” ujar Suadia. Sementara itu, Gusti Ayu Suarni, salah seorang warga lainnya mengaku khawatir kalau wabah rabies di Tabanan akan menjalar hingga ke Jembrana sehingga dirinya segera membawa anjing pudel kesayangannya untuk divaksin rabies. “Biar tidak keburu terjangkit penyakit makanya saya segera menyuntik anjing saya. Mumpung gratis,” ujarnya sambil tersenyum.

pemkab jembrana

4 Comments:

wendra wijaya said...

Awas, yang punya blog nanti kena rabies, hahaaa...

nanoq da kansas said...

emang sudah rabies kok Wen hehehehe... aduh, kok mukul sih Put?

poetry said...

komentar kalian aneh semuaaa!!!!!
tapi daripada nggak... ya,,, bolehlah....hehe

dfsdf said...

untung aja ngk nyampe dikalimantan!!!heeee
mantap!

Posting Komentar